Info terbaru berhembus kabar bahwa Honda tengah mempersiapkan sebuah mesin bengis berkapasitas 250cc konfigurasi V-Twin, bahkan desain mesin VTR250 MC33 power maksimum yang dapat dikail bisa sampai 40 PS (29 kW) @ 12,000 rpm dan Torsi 25.5 N·m (18.8 lbf·ft) @ 9,000 rpm On Crank yang digunakan pada motor VTR 250, untuk melayani R-25 kah? Istilah beken nya elu jual, gue beli... :D Apalagi dengan begitu besarnya Sumber Daya yang dimiliki Honda, kasarnya gak ada yang gak bisa dilakukan oleh Honda, ngeri euy...
Honda VTR 250 |
Dari gambar bisa kita lihat motor Naked Honda VTR 250 memiliki tampilan gagah dan berotot, apalagi jika kita perhatikan mesin bengis V-Twin nya... ngilerrrr... hehehe
Mesin 250cc V-Twin VTR 250 |
Honda kini memang sudah memiliki varian Sport 250cc, yakni CBR250cc bermesin single silinder, CBR 250cc sendiri baru saja mendapat upgrade performa + design baru dari Honda Japan, keadaan ini lah yang membuat banyak orang beranggapan kecil kemungkinan untuk Honda melakukan produksi CBR 250cc 2 silinder, tapi eits... tunggu dulu, perlu kita ingat bahwa sang penerus Tiger legendaris belum juga terlihat tampang nya, bisa jadi mesin ini digunakan untuk sang calon penerus Tiger, atau bisa juga mesin V-Twin ini memang akan diproduksi oleh Honda untuk melayani R-25, bisa aja ke depannya Honda akan memproduksi CBR 250 RR dengan konfigurasi V-Twin 2 silinder, tentunya harus diimbangi dengan garis / design body dengan aroma kental dengan nuansa sporty memiliki aura racing yang kuat, siapa tau menggunakan design mirip dengan RCV213v di MotoGP (ngarep.com) :D
Ok, ABG akan mencoba membawa kita mengenali lebih dekat sosok mesin V-Twin 250cc, adapun kelebihan dan kekurangan mesin V-Twin ini ABG kumpulkan dari beberapa narasumber :
spek mesin VTR250 ini adalah
- Engine Type /Configuration : 4-stroke – 8-valve Liquid-cooled DOHC 90°V-twin
- Bore and Stroke : 60 mm × 44 mm (2.4 in × 1.7 in)
- No. of cylinders : 2 (V-twin)
- Max Power Output : 40 PS (29 kW) @ 12,000 rpm
- Max Torque : 25.5 N·m (18.8 lbf·ft) @ 9,000 rpm
- Compression Ratio : 11.0:1
- Getaran mesin khas
- Mesin terlihat amat berkarakter
- tidak panas karena diposisikan diluar
- Distribusi tenaga halus
- ongkos produksi tinggi
- ongkos perawatan lebih tinggi dari mesin sejajar
Silakan dikunyah-kunyah, semoga bermanfaat dan berkenan :)
Pertamax :D
BalasHapustapi kok berat ya??
nitip ah : http://automotiveacrindonesia.blogspot.com